Minggu, 30 Desember 2007

Next Liburan : It's SGC Time !

Sebelum ke pasar mau nulis dulu akhhh he he he.. . Alhamdulillah pagi2 udah dapat rejeki, dikunjungi ibu mertua dan adik ipar dibawain sarapan nasi uduk sama duren monthong. Wah bakalan seru nih malam tahun baru dapat duren gratisan. Makasih ya Bu !

Aku sangat beruntung memiliki Ibu dan Bapak alhmarhum yang menyanyangiku tidak membeda bedakan antara anak dan menantu. Kasih Ibu dan Bapak yang aku rasakan sama seperti kasih orang tuaku sendiri. Dulu sewaktu almarhum Bapak mertua masih hidup biasanya pas hari ulang tahunku, Bapak suka memberikan kado kue tart ulang tahun, padahal anaknya sendiri enggak pernah loh he he he...

Sabtu kemarin giliran visit ke Rumah Kerudung Lamara di SGC, ini kali ke-2 aku ke SGC setelah Grand Opening +/- 2 minggu yl. Karena masalah jarak, aku tidak bisa sering2 berkunjung ke sini, selama ini operasional di monitor oleh Ryad.

Seperti biasanya aku interview karyawannku sambil cross cek data2 sales di komputer, i.e sudah berapa banyak pcs yg terjual sejak pembukaan toko, rata2 menjual berapa pcs/hari, hari2 apa yg cukup ramai, siapa saja pembelinya, berapa banyak yang sudah familiar dengan brand Zoya, model2 apa saja yg paling digemari, model apa saja yang di cari konsumen tetapi di toko kita belum ada vs brosur yg tersedia, warna2 jilbab apa saja yg dicari, ukuran jilbab apa yg paling diminati, stok mdl apa saja yg sudah menipis, gimana respon pelanggan yg baru, gimana pengalaman mereka selama ini menghadapi customer, dll

Semua informasi aku catat, khusus model yg diminati dan belum dijual di toko, langsung aku tanyakan via sms ke P. Arum -Zoya. Dapat jawaban dari P. Arum, bahwa thn 2008 Zoya akan hadir dengan model2 baru yg lebih menarik dan variatif, brosurpun akan dikeluarkan yang terbaru. Syukur Ahamdulillah.

Selama disana, seperti biasa saya melayani beberapa pelanggan sambil mencotohkan kepada karyawan saya yg baru, bagaimana seharusnya membuka pendekatan dengan pelanggan baru.
Alhamdulillah hari itu agak ramai, bahkan kita sudah punya beberapa pelanggan setia.

Kesempatan tidak aku sia2kan selama disana untuk menghafalkan nama2 dan type2 jilbab Zoya serta merapikan display yang ada.

Dilanjutkan diskusi dengan Ryad, mengenai rencana pembukaan Ruzika-3 di SGC, dimana letak kios tersebut bersebelahan dengan Distro Zoya kami. Ceritanya ketika kami membeli kios di SGC, developer mensyaratkan tidak bisa membeli satu kios untuk posisi di Hook. Terpaksalah kami beli satu paket tersebut.

Awalnya ke-2 kios tersebut akan kami gunakan utk Distro Zoya semua, tetapi saran dari pihak Zoya ternyata satu kios saja sudah cukup.

Diskusi dilanjutkan, produk2 apa saja yang akan jual di Ruzika-3 tsb, bagaimana layoutnya, karena ukuran kiosnya sendiri cukup mungil 2 X 2 M.

Hmmm masih banyak PR yang harus aku kerjakan....Semuanya memang harus dijalankan satu per satu dengan time table yang cukup ketat. Insya Allah, Allah memudahkan jalan kami tersebut, amien.

Udah dulu yah, aku jalan ke pasar dulu mau cari kaki sapi nih + pesanan si kucrit kembang api. Malam tahun baru agak2 menu special boleh dong mau buat sop kaki sapi ala "Ruzika" he he he .

Tapi sebetulnya manyun juga sih, Ryad masuk kantor harus lembur tutup buku akhir tahun hari ini dan besok, bakalan JABLAY nih mana si kecil di ajak neneknya nginap lagi.. ohh nasib.

Kamis, 27 Desember 2007

Liburan = Giliran Plaza Cibubur

Setelah seharian kemarin ke BTM, giliran Plaza Cibubur. Kebetulan karyawan yang satu sedang OFF tinggal karyawan yang masih baru.

Toko Plaza Cibubur dengan kondisi bangunan semi permanent memang tidak "Seindah" kios permanent. Tapi rupanya Toko Plaza Cibubur nyadar diri, dalam urusan omzet masih menduduki tangga pertama he he he.

Sempat saya ngerasa dan karyawan saya juga bilang, karena lama tidak saya tungguin terutama kalau Sabtu/ Minggu Toko Plaza Cibubur agak "ngambek" dalam urusan omzet belakangan ini.

Sampai disana yang pertama saya lihat display. Display jilbab "amburadul" dalam artian dalam satu gantungan tidak satu model dan satu brand. Supaya kelihatan rapi jilbab yg digantung menempel di dinding seharusnya diseragamkan ukuran S (pendek). Gantungan yang kosong ada yang tidak diisi kembali dan masih banyak hal2 lain.

Sebetulnya hal tersebut sudah saya ajarkan, tetapi dengan 3 karyawan yang semuanya masih baru (2 utk Cibubur dan Bogor, 1 utk Cikarang) Si Senior kelihatannya tidak sempat mengcascade down skillnya.

Dimulai membongkar isi lemari kaca, merapikan lipatan jilbab (urusan melipat jilbab ini supaya rapih enggak mudah juga loh!) Si D ini belum bisa rupanya! Belum lagi asyik2nya bebenah, ada customer yang harus kita layani dengan baik, pekerjaan jadi terhenti karena Si D pun rupanya belum hafal produk.. gawat!

Saya ingatkan kembali ke dia, harus belajar cepat, action cepat dan berfikir cepat kalau tidak ingin ketinggalan dengan teman2nya.

Lalu saya coba lakukan test untuk dia untuk menyusun baju2 Sik berdasarkan urutan modelnya tanpa harus melihat brosur. Sebelumnya saya suruh menghafalkan ciri2 modelnya dari brosur.

Memang trik2 ini saya pelajari sendiri dimana awalnya saya juga "keblenger" dengan banyaknya model baju SIK +/- 39 model. Walaupun belum memuaskan hasilnya, cukup terlihat usahanya yang sungguh2.

Si D ini lebih lambat progressnya dari teman2 barunya yg lain.

Beres lemari, diplay jilbab dan kaos dipatung saya lakukan hal yang sama dengan di BTM. Degradasi warna sehingga tampak seirama dan "Eye Catching" antara diplay jilbab dengan kaos SIK.

Capek tapi senang! Hari itu omzet di Cibubur kembali normal, tinggal di ingatkan kembali saja kepada karyawan yang lain masalah display, menghadapi pelanggan, trik menjual, product knowledge, dsb, dsb...

Mudah2an besok bisa lancar dan normal kembali, dan tentunya jangan ngambek lagi yah...

Liburan = Stores visit and re-layout - BTM

Libur panjang kali ini kami tidak merencanakan pergi keluar kota dalam waktu yg panjang. Sebelumnya ada rencana ke Bandung tgl 22-23 Des menghadiri Gathering Distributor Rumah Kerudung Lamara se Indonesia. Tetapi last minutes ditunda karena suatu hal.

Nadya sendiri cukup terobati tidak pergi berlibur dengan hadiah HP keluaran agak baru walaupun beli dengan kondisi second utk mengganti HPnya yang lama. Tapi tentu saja ada syaratnya setelah dapat ranking 2 kemarin dan dengan perjanjian baru bisa ganti HP lagi tiga tahun kemudian.

Momen ini saya pergunakan untuk mobile dari satu toko ke toko lainnya, apalagi dengan adanya 3 karyawan baru yang masih dalam masa percobaan 1 bulan.

Memang kecenderungan omzet lebih kecil dari rata2 di bulan2 sebelumnya khususnya yang mencolok untuk hari Sabtu dan Minggu. Biasanya pada hari tsb kecenderungan omzet lebih tinggi dibanding hari2 yang lain dalam kondisi normal. Kali ini agak sedikit penurunan.

Dengan masuknya produk baru swarna dan Zoya, saya harus re-layout penempatan hanger utk display jilbab swarna dan Zoya.

Berbekal ilmu dari Zoya kemarin, saya coba terapkan layout display utk jilbab2 yang ada di patung dengan permainan degradasi warna.

Hal yang sama saya lakukan untuk kaos sik clothing sehingga jilbab dan kaos yang ada di patung lebih seirama dan "Eye Catching". Penggantian layout wajib dilakukan seminggu sekali setiap hari Senin oleh karyawan yang sedang bertugas.

Cita cita sih ingin re-design total layout di BTM, terutama rak khusus jilbab dengn mengcopy rak jilba "Ala ZOYA", tapi ntar dulu deh buat aja tampilan baru tanpa harus keluar uang dulu.

Pas turun ke musholla, lewatin hall rupanya lagi ada Big Sale Disc. 50% untuk karpet hmmm... kebetulan nih di Bogor belum punya, kasihan juga kalau lihat sub agen yang belanja banyak biasanya deprok di lantai sambil nunggu barang dibuatkan nota. Kursi sih ada, tapi katanya enakkan deprok habis pegel !

Habis sholat, saya pilih2 dapet! Murah tapi bagus dan enggak terlalu besar cuma Rp.69.ooo.

Enggak kerasa udah masuk Isya, pantes badan udah kerasa pegel, si kecil juga udah ngantuk. kami harus balik ke cibubur dengan rencana tune in besok seharian di toko plaza cibubur.

Selasa, 25 Desember 2007

Dream dream dream......

Mumpung masih liburan panjang, pagi2 udah bisa buka internet. Tahun 2008 sudah di depan mata, tinggal beberapa hari lagi lembaran 2007 harus ditutup dan tentunya di ukur dan dievaluasi apa2 yang bisa di syukuri dan apa yg bisa dijadikan pelajaran untuk naik kelas.

Dream 2008 saya sudah saya tempel di dinding rumah kami sejak bulan Oktober'2007 lalu, waktu itu saya buat sekalian dengan penulisan target lebaran kemarin.

Tahun 2007 sendiri meninggalkan banyak keajaiban buat kami. Dua point dari dream kami untuk tahun 2008 sudah mulai berproses di akhir tahun ini, tetapi hasilnya belum bisa di tentukan.

Proses akan terus berjalan seiring ikhtiar kami kepada sang Pencipta.

Yang terbayang saat kita bisa punya ruangan sendiri didalam toko/ tempat usaha kita sendiri, dimana kita bisa mencurahkan semua ide2 kita, bekerja dan berkarya.

Disamping masih bisa menjalankan tugas2 sebagai Ibu rumah tangga, mengurus rumah, memasak, mendidik dan mengantar anak kita ke sekolah.

Resolusi 2008

Seperti yang ditulis di http://ryadkusuma.blogspot.com/2007/12/tutup-tahun-2007.html

Tuesday, December 25, 2007

Resolusi 2008

Dapat PR nih dari mbak Doris sama pak Agus Suhanto utk buat resolusi 2008.

Sudah puluhan tahun hidup saya terbiasa berjalan mengalir saja, tiap tahun baru dilewatkan tanpa harus membuat target tertentu yg spesifik. Dan memang yg terjadi adalah hidup saya datar, berjalan bagai garis simple moving average dengan periode yg panjang sehingga tidak terlalu terpengaruh berbagai gejolak yg terjadi pada saat saya melalui titik tertentu.

Tapi sejak buka Ruzika, berpikir tentang target sdh menjadi keharusan. Tiap minggu, dulu bahkan tiap hari, saya menghitung sales utk melihat apakah target bulan berjalan akan tercapai.

Awal th 2007 lalu, saya dan Poppy juga men-set target sales bulanan yg harus dicapai Ruzika. Waktu itu sih kayaknya bercanda ngambil angka dari langit, soalnya nilainya rasanya jauh banget diawang2. Tapi... anehnya... tercapai, alhamdulillah.

Utk 2008, secara general kegiatannya tetap mengacu pada Repelita (ingat jaman SD) utk membuka minimal 2 toko setiap tahun selama 5 tahun ke depan sehingga omzet bisa mencapai 1 milyar / bulan.

Jadi, target bisnis 2008 :
Meningkatkan perputaran bisnis di toko Plaza Cibubur, Bogor Trade Mall dan Online Store.

Membesarkan Rumah Kerudung Lamara di SGC, sehingga mampu membiayai dirinya sendiri.

Memberikan peluang kerja bagi karyawan dan peluang bisnis bagi subagen.

Membuka satu toko lagi di SGC, mudah2an bisa terealisir paling lambat bulan februari 2008.

Membuka satu toko jilbab branded di lokasi yg sementara blm bisa di publish.

Mencari sumber pendanaan yang murah dan mudah untuk pengembangan bisnis, termasuk jika perlu menjual salah satu bisnis properti yang sudah berjalan baik untuk membiayai bisnis retail. Bisnis retail akan disinergikan dengan bisnis properti.

Jika di masa lalu saya lebih banyak investasi pada properti perumahan, maka ke depan saya akan lebih banyak bermain di properti komersial yang cicilannya akan dibayar oleh bisnis retail. Sementara itu properti yg ada sekarang akan dipakai untuk menunjang pembiayaan pembukaan bisnis retail baru.

Menambah jumlah investasi pada sektor keuangan khususnya reksadana yang telah dimulai sejak beberapa bulan lalu.

Trading forex online dengan real account. Saya tau bahwa ini sangat beresiko, tapi saya sudah coba demo account selama 3,5 bulan dan 3 bulan terakhir konsisten profit dengan average 80% / bln.

Jika berhasil tentunya ini juga akan menjadi sumber dana yg lumayan utk pengembangan bisnis retail.

Minggu, 23 Desember 2007

Persiapan Idul Adha ala TDB

Akhh tiba juga menikmati liburan panjang. Bagi TDB seperti saya dan Ryad, liburan panjang yg diberikan kantor terasa sangat2 berarti, lumayan dari tgl 19 Des lanjut sampai tgl 2 Jan tahun depan.

Setelah merengek minta diajari buat blog, saya jadi rajin inginnya post terus tulisan2, walaupun jujur banget saya termasuk yg tidak bisa nulis.

Idul Adha sudah lewat, sehari sebelumnya saya sempet minta ijin pulang cepet 1/2 hari, maklum mba dirumah belum bisa masak penganan lebaran untungnya boss saya ngasih ijin (makasih ya Bu !).

Dari kantor jam 12.00, rencana mau masak jam 1.00 ke pending sampai jam 3, berhubung saya baru ingat harus mampir ke bengkel dulu, mobil saya sudah waktunya utk di service, pikir punya pikir kapan lagi waktunya ya udah sekalian pulang mampir dulu deh ke bengkel ehhh tahunya lama juga rupanya banyak juga mobil yg antri.

Sampai rumah, si mbak bilang kalau ketupat matangnya kehabisan di pasar. Wah berarti harus masak sendiri nih... he he he mana belum pernah masak ketupat sendiri. Biasanya pesan atau beli matengan di pasar atau malahan dapat kiriman dari mamah atau ibu mertua.

Ya udah deh.. satu2 dimasak dulu, sayur godok jadi, opor jadi, rendang jadi, telor pindang udah dibuat duluan sama si mba tadi pagi karena bumbunya gampang saya percayakan utk buat... Ehh tapi masih ada salahnya nih rupanya direbusnya dikasih kecap manis. Hi hi hi, dipikirnya telor jadi berwarna gelap dari kecap.

Udah jam 5 sore nih, ketupat belum dibuat. Waktu kecil pernah sih bantuin mamah buat ketupat. Beras di cuci, tambahkan sedikit air kapur sirih supaya beras menyatu dan isinya 3/4 dari cangkangnya.

Terus waktu merebus ketupat jangan sampai ada yg tidak tertutup air. Kalau airnya menyusut tinggal tambahin lagi. Rebus selama 2 jam biar ketupat lebih awet.

Itu yg saya sampaikan sama si mba, tak lupa saya contohkan beberapa cangkang yg sudah saya isi. Karena saya harus buru2 mandi untuk jemput karyawan saya ke Bogor, karena besok lebaran toko tutup, karyawan bisa liburan dirumahnya.

Sejak kami buka toko di cikarang, kami harus berbagi tugas dan wilayah. Bogor dan Cibubur menjadi tugas saya untuk operasional. Ryad lebih fokus di cikarang karena faktor kedekatan dengan lokasi kantor. Sedangkan saya lebih karena searah dengan jalan pulang ke rumah.

Habis maghrib berangkatlah saya ke Bogor ditemani si kecil. Saya lirik sebentar ke dapur ketupat sedang di masak, siippp lah.

Sampai Bogor, setelah cek2 pembukuan ternyata ada kekurangan 58rb kebetulan yg menjaga saat itu karyawan saya yg baru saja masuk seminggu. Setelah teman yg satunya datang dari kostan kebetulan dia libur hari itu, dia bilang sampai per kemarin uang dan catatan masih cocok. Dugaanya hari inilah terjadi selisihnya. Karena mereka sepupuan saya percaya penjelasan karyawan saya tsb.

Akhirnya mereka patungan utk menutupi kekurangan tsb. Saya kasihan juga, tapi sudah ketentuan aturan di toko kami, jika ada kekurangan mereka harus menutupi kekurangan tsb. Karena mereka berdua sepupuan, saya yakin tidak ada yg mencurangi satu sama lain. Hanya faktor ketidak telitian dari yg baru saja.

Sampai dirumah jam 21.00, ketupat sudah matang tinggal waktunya mencicipi cihuyyy.. saya baru ingat sepagi sampai siang perut saya belum diisi makanan hanya minuman saja.

Alhamdullillah nikmatnya ketupat buatan sendiri yg pertama he he he, walaupun ada beberapa yg gagal tidak padat buyar seperti nasi masih tetap nikmat. Mungkin waktu mengisi cangkang tidak penuh 3/4, kegagalan adalah proses belajar tahun depan lebih makyoss .. he he he bisaaa ajaaaa

Rabu, 19 Desember 2007

Mengenal TDA Dari Sinilah Business Saya Dimulai

Saya tidak pernah berfikir serius untuk menjadi seorang entepreneur. Sampai suatu hari Ryad membawakan print out cerita Pak Hadi ke saya dan mengenalkan adanya suatu millis TDA (Tangan Di Atas) yg beranggotakan penguasaha2 yang awalnya rata2 mereka sama dengan kami sebagai karyawan, dan coba2 buka usaha sejalan dengan kemajuan usahanya kemudian meningggalkan status kekaryawanannya utk fokus menjadi full TDA/ entepreneur.

Tulisan tersebut saya baca berulang ulang, dan berkata ke Ryad kenapa kita tidak mulai action saja dari sekarang. Langkah awal dengan mengenal lebih jauh mengenai TDA ,seperti apa anggotanya dan apa saja kegiatannya.

Akhirnya saya memberanikan diri datang ke pertemuan TDA Bekasi di rumahnya Pak Teguh dan Mba Tina di Bekasi. Agak kaget juga waktu itu wah ada anggotanya yang artis loh ! Mba Monica Oemardi beserta suami dan anaknya yang masih balita. Pertemuan dari sana, saya lebih tahu apa TDA itu, apalagi setelah mendengar kisah sukses usaha dari para anggotanya, terutama cerita Pak Hadi yang membakar semangat saya untuk segera take action.

Pulang dari sana dengan semangat saya bilang ke Ryad kita harus buat plan nih, time table dan apa step2 action kita kedepan.

Minggu berikutnya, kita mulai survey ke tokonya P.Hadi di Bekasi dan mulai kontak2 ke Agen Robbani utk wilayah kami. Belanja jilbab, cari lokasi semuanya serba kilat dan tanpa pengalaman sebelumnya. Alhamdullillah Ruzika Collection ke-1 Opening tgl 1 Agustus, 2007 berjalan lancar.

Moment inipulah yg memantapkan hati saya utk segera berbusana muslimah, dimana sebelumnya keinginan tersebut sudah lama berkecamuk di dalam hati saya, tetapi saya belum berani untuk memulai.

Alhamdullillah usaha kami berjalan lancar dan memberikan nikmat barokah melahirkan usaha2 kami yg lain. Usaha2 baru kamipun terus bergulir seperti yg sudah di ceritakan di blog ryad http://ryadkusuma.blogspot.com

Awalnya kami ber business yang sifatnya tidak perlu di monitor harian

Saya sendiri memang suka berdagang. Waktu SMA, saya mendorong mamah utk membuka warung keperluan rumah tangga di garasi rumah. Awalnya mamah mengutarakan niat ingin mendapat penghasilan tambahan utk belanja sehari hari.

Niat mamah saya dukung, mulailah saya mengantar mamah ke Pasar Senen utk memesan rak2 alumunium, dari sana saya antar mamah ke pasar utk belanja kebutuhan rumah tangga gula, sabun , dsb di grosir.
Alhamdulillah warung mamah lumayan ramai karena lokasi rumah kami yg dekat dengan sekolah SD dan SMP di komplek.

Jadilah saya rutin yg belanja kebutuhan di warung jika stok sudah menipis, soalnya hanya saya yg paling suka belanja ke pasar. Dua kakak perempuan saya lebih memilih beres2 rumah dibanding harus ke pasar.

Sejak SD saya suka disuruh mamah ke pasar utk beli sayuran dan ikan yang akan dimasak. Jarak rumah ke pasar ditempuh sekitar 30 menit menggunakan mikrolet. Saya berbekal catatan apa saja yg harus dibeli dengan ancer2 harganya utk menghindari dibohongi oleh pedagang karena anak kecil yg belanja.

Biasanya saya mengke2 keberatan bawa belanjaan tapi seneng aja orang saya suka sih. Apalagi puas kalau saya bisa nawar, lumayan kelebihannya bisa jadi tips buat saya dari mamah.

Saya memang agak berbeda dengan kakak2 saya, dalam hal pilihan sekolah pun saya lebih memilih sekolah yg cepat bisa kerja dan menghasilkan uang, dibanding harus kuliah di kedokteran yg lama seperti yg diambil oleh ke-2 kakak perempuan saya.

Terkadang mereka suka bercanda menyindir saya sudah enak kerja kok milih jadi pedagang baju, yah mereka belum tahu aja saya ini pengusaha gitu loh !

Di awal pernikahan kami thn 95, Ryad sudah mengutarakan ide wiraswasta. Intinya kita tetap harus punya penghasilan tambahan diluar penghasilan tetap kita sebagai karyawan.

Makanya ketika ada tawaran bunga murah utk karyawan dari Bank Exim (waktu itu), saya utarakan ke Ryad dan bergulirlah ide utk mengkredit angkot yg pada awal di komplek rumah kami baru sedikit angkot utk jurusan Kranggan - Kp. Rambutan.

Jadilah 2 buah angkot sebagai start usaha kami. Sayangnya usaha ini terhimbas krisis moneter. Harga spare part melambung tinggi dan banyaknya dibuka trayek2 baru utk wilayah tsb. Angkot inipun terpaksa kita jual.

Hobby dagang saya pun berlanjut disela status saya sebagai karyawan. Awalnya saya dikenalkan teman seorang yg mensupply produk anak branded dari Bandung. Sistemnya dia mendrop barang ke kantor dan mengambil uangnya sekalian tukar barang baru bisa 2 minggu atau sebulan. Jadi saya usaha tanpa keluar modal sama sekali.

Mulailah Ryad bantu saya mengiklankan via internet, mekanismenya kita cari orang yg bekerja di perkantoran seputar Jl. Jend. Sudirman, Kuningan dan Gatot Subroto yg mau menjual produk tsb.

Responnya lumayan. Repotnya di hari sabtu/ minggu kita hrs mendrop barang tsb kerumah mereka masing2 dan minggu berikutnya kita tarik uang dan tukar barang. Hasilnya lumayan sih tapi capek deh !!! Sejalan dengan kesibukkan saya di kantor, dimana saya sering mobile ke luar kota, usaha sampingan saya menjadi terbengkalai. Akhirnya saya serahkan business tersebut ke teman saya.

Kegagalan di angkot, Ryad melontarkan ide business di property. Targetnya rumah kost2an.
Berbekal sisa penjualan angkot + THR kita berdua jadilah uang muka sebuah rumah di cikarang. Diatas tanah +/- 100 m2 bangunan di sulap menjadi 20 buah kamar kost2an berukuran 2 X 2 dengan 6 kamar mandi dan 2 buah dapur.

Designernya Ryad dan mandor bangunan langganan keluarga kami. Awalnya saya takjub juga kok bisa tanah seimprit jadi kamar sebanyak itu, walhasil kalau dilihat bentuk rumahnya sendiri jadi enggak jelas he he he.. . Sekilas orang enggak bakalan nyangka kalau itu adalah rumah kost2an.

Modalnya lagi2 ngutang awalnya kita propsed ke Bank tapi kemudian Ibu Mertua tahu dan sempat tanya kenapa enggak bilang2 ke Ibu dulu kalau ada keperluan. Kita memang tidak ingin merepotkan Ibu.

Akhirnya kita jadi pinjam ke Ibu, Ibu support usaha awal kita ini (Makasih ya Bu !). Dari satu kost, bergulir menambah satu, dua, dan tiga rumah2 kontrakkan lainnya.

Saya ingin cerita sedikit tentang mandor keluarga ini namanya Khomeidi asli solo, orangnya santun dan bahasanya halus. Percaya deh kalau ada borongan Mas Meidi ini ngasih harga lebih murah dan hasil kerjanya rapi dan on time pula !

Saat ini mas Meidi sudah menjadi kepercayaan beberapa keluarga utk mempekerjakan renovasi rumah, toko ataupun kantor.

Saya sendiri bekerjasama dengan mas Meidi waktu merenovasi rumah saya. Dari mulai design, pemilihan material bangunan semuanya saya lakukan berdua sama dia dan ternyata selera saya sama dengan dia he he he.

Biasanya kami selalu percayakan ke beliau untuk memaintain perbaikan rumah2 kost dan kontrakkan kami. Suatu hari dia pernah bilang ke saya, kalau dia selalu mendoakan usaha kami supaya lancar dan maju terus ! Wahhh makasih ya Mas, jadi terharu !

Sekilas awal perjalanan business kami. Bagaimana perkembangan busniess kami selanjutnya silahkan dilanjut di My Business Journey with TDA.

Perjalanan Karir Yang Tidak Pernah Termimpikan

Dulu saya berpendapat, punya jabatan tinggi plus gaji dan fasilitas OK, baru seorang bisa dibilang sukses! Inilah awal mimpi saya ketika pertama kali mendapat pekerjaan diselingi waktu kuliah saya.

Awalnya hanya sebagai administrasi di sebuah garment factory yg mengantongi Brand International.
Boss saya seorang wanita yang cukup killer !!, karena sering membantu dia, saya tahu banyak tentang urusan garment dr mulai cara ngefax, order bahan baku sampai dokumen untuk export. Bahkan sempat mengambil alih tugas sebagai merchandiser ketika karyawan tersebut sedang cuti melahirkan.

1,5 tahun di sana, saya diterima menjadi trainer disebuah perusahaan komputer. Yang asyiknya gaji saya naik 2X lipat.

Hanya sebentar disana saya pindah kembali mejadi staff PR (Public Relation) disebuah Rumah Sakit Swasta yg merupakan Rumah Sakit termewah saat itu di daerah Kebon Jeruk. Motivasi saya saat itu hanya ingin pindah kerja untuk mendapatkan gaji yg lebih besar dari tempat kerja saya sebelumnya, tidak peduli posisinya apa.

1,5 tahun berikutnya, saya loncat kembali sebuah perusahaan yg bergerak di bidang kuliner. Jabatan saya sekertaris dari GM bule asal Australia.

Allah memberikan saya rejeki yg lebih besar lagi. Saya diterima di sebuah Multinational Company yg cukup establised. 6,5 tahun saya berkarir disana. Dari sanalah saya mulai terpacu utk menduduki jabatan managerial.

Di awali menjadi sekretaris, di promosikan menjadi Superitendent (setelah saya lulus kuliah) dan di promosikan kembali menjadi Junior Manager.

Keasikkan cari uang, kuliah sayapun terbengkalai dan nyaris di DO. Saat itu saya merasa tidak perlu banget nyelesain kuliah toh semuanya sudah saya punya.

Alhamdullillah, Ryad mensupport saya utk tetap menyelesaikan kuliah, akhirnya jadilah kita bisa di wisuda bareng waktu itu.

Saat ini saya masih bekerja di sebuah perusahaan lokal lebih dari 5 tahun. Awalnya menangani project distribusi yang tidak jauh berbeda dengan back ground saya sebelumnya di MNC, kemudian di mutasi mengurusi ekspor sampai PPIC (Production Planning and Inventory Control) dan saat ini kembali mengurusi Supply dan Distribusi.

Sekilas perjalanan karir saya, banyak suka dan duka semuanya saya syukuri itu adalah bagian dari proses perjalanan hidup saya. Kini saya punya MIMPI yang SEBENARNYA. Apakah mimpi saya itu ??? Silahkan lanjut ke My Business Journey at the beginning.




Aku yang Easy Going tapi Pekerja Keras

Nama saya Poppy Garmila Irmawati lahir di Bandung, 19 Juni, 1968. Anak bungsu dari empat bersaudara.

Dari kecil, saya tidak pernah punya mimpi dalam arti "Mau jadi apa saya nantinya". Paling2 saya suka banget main2an jadi pramugari atau sekedar kerja diatas meja dan sibuk tulis2.

Saya juga paling senang main dagang2an, biasanya perkakas dapur mamah, saya keluarkan ada penggorengan, panci, dsb dan mulailah saya petik daun2an dan bunga di halaman untuk saya potong2 dan masak seakan akan saya buka usaha rumah makan. Itu semua saya lakukan sendirian sambil berbicara sendiri.

Sampai dewasa, hidup saya biarkan mengalir saja. Saya selalu ingat pesan mamah untuk bisa mandiri walaupun setelah menikah nanti dalam arti punya pekerjaan dan penghasilan sendiri.

Pesan dari orang tua sebisanya saya turuti yaitu untuk tidak menikah dahulu sebelum sekolah selesai, punya pekerjaan, dan punya rumah sendiri.

Alhamdulillah amanah tersebut bisa saya wujudkan.

Genap sudah kebahagiaan saya, Allah memberikan seorang suami yg ganteng, pinter dan sabar serta sangat menyanyangi keluarganya.

Ditambah hadirnya si cantik Nadya Putri Kusuma yg saat ini berusia 11 thn, tumbuh dengan berani, cerdas serta mandiri mirip saya waktu kecil.


Selasa, 18 Desember 2007

Breaking News : Jilbab Swarna


Sebetulnya toko Ruzika sdh sejak lama menjual jilbab Swarna, tapi dulu penjualannya datar dan kita nyaris memutuskan utk men-drop Swarna dari portfolio produk Ruzika.

Beberapa bulan lalu, kita mendapat info bahwa penjualan Swarna sekarang dibuat 1 wilayah 1 agen. Kita pikir ini adalah peluang yg layak dicoba.

Poppy segera mem-follow-up informasi ini ke pemilik brand Swarna, mencoba mencari informasi berapa banyak pembelian swarna dari wilayah bekasi dan bogor. Kemudian segera dilanjutkan dengan pengajuan utk menjadi agen utama jilbab swarna di wilayah bogor.

Dan alhamdulillah, sejak menjadi agen utama, penjualannya saat ini tergolong lancar.Hari minggu tgl 16 Desember lalu, toko kami diliput oleh harian lokal Pakuan Raya dan hari ini muncul di


Berikut adalah artikelnya :

Swarna Jilbab Makin Modern dan PraktisBOGOR - Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga survei, ternyata minat wanita yang ingin mengenakan jilbab (busana muslim) setiap tahunnya terus menunjukkan grafik peningkatan.

Ini tentunya menjadi gambaran, bahwa jilbab kini tidak lagi sekedar digunakan untuk menutupi tubuh semata, melainkan sudah menjadi pelengkap busana muslim yang dapat digunakan menunjang berbagai aktivitas.

Fenomena inilah yang membuat para pengusaha jilbab dan busana muslim di tanah air terus mengembangkan berbagai variasi dan motif jilbab dalam upayanya menyesuaikan tuntutan dan perkembangan zaman.

Salah satu produsen jilbab yang cukup terkenal dan banyak mengeluarkan desain-desain baru yang modern dan praktis adalah Swarna Jilbab. Produsen yang berpusat di Bandung ini, seakan mengerti sekali keinginan konsumen, dimana setiap produk dengan desain baru yang dikeluarkan selalu laris dipasaran, bahkan sudah ditunggu-tunggu oleh konsumen.

Untuk pemasaran sendiri, sejak awal produsen memang telah memiliki distributor dan agen-agen resmi, jadi apabila konsumen berminat maka silahkan untuk datang ke distributor dan agen-agen resmi Swarna.

Untuk di Bogor, agen resmi Swarna dipegang oleh Ruzika Collection yang berlokasi di Bogor Trade Mall, Lt. Ground Blok A9/5.

Menurut Popy Garmila, pemilik Ruzika Collection, sudah hampir setahun, tokonya menjual produk-produk Swarna. Dan sejauh ini konsumen yang memilih Swarna jilbab cukup banyak.

Popy menambahkan, keunggulan jilbab Swarna terletak pada variasi model dan produk yang dikerjakan oleh tangan tanpa menggunakan mesin seperti, payet, rajut, dan sulam. “Harga jilbab berkisar 22 ribu sampai 57 ribu,” kata Popy ketika ditemui Pakar, baru-baru ini.