Selasa, 12 Februari 2008

MILAD TDA II - SELAMAT UNTUK KITA SEMUA ! (dari kita, oleh kita dan untuk kita)

Mudah2an tulisan ini belum terlambat SPIRT MILAD sepertinya masih menempel didiri kita.

Luar biasa dashyat itu kesan saya mengikuti MILAD TDA yg ke II. Hal yang sama juga dirasakan oleh teman2 yang lain terbukti dari banyaknya email2 yang ditulis oleh teman2 di millis yang merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan.

Dan bagi teman2 yang belum mulai action, saat inilah yang terbaik sebagai titik awal untuk TAKE ACTION TO REACH YOUR DREAMS !

TAKE ACTION MIRACLE HAPPEN ! NO ACTION NOTHING HAPPEN !

Ucapkanlah dengan bersungguh sungguh berulang kali, rasakan hentakan didalam dada anda semangat ACTION TODAY ! ACTION TODAY ! sambil memejamkan mata anda.

Dan anda akan merasakan air mata menetes di pipi karena begitu besarnya keinginan anda untuk melakukan ACTION RIGHT HERE RIGHT NOW ! Tidak ada lagi yang bisa menghalangi anda ! Cobalah !

Apalagi setelah terbit bukunya Pak Faif mengupas tuntas kisah2 sukses pengusaha muda yang rata2 berbisnis dari NOL. Melanjutkan juga tuturan Pak Pery (Raja Factory Outlet dari Bandung) bahwa semua dimulai dari hal yang kecil untuk kemudian menjadi besar.

Ukurlah seberapa besar resiko kebangkrutan anda, jika kebangkrutan itu tidak membuat anda melarat GO FOR IT. Tetapi didalam perjalanannya jika ternyata anda benar2 mendekati kebangkrutan STOPED IT ! Tinggalkan dan mulailah bangkit kembali dengan sesuatu yang baru.

Bagaimana dengan keuntungan ? haruskah kita juga mengukur seberapa besar keuntungan yg kita mau ? Jawabanya TIDAK USAH. Menurut Pak Perry keuntungan atau rezeki sudah ada yang atur yaitu Allah SWT.

Tapi dalam aplikasinya menurut saya pribadi tetap kita harus punya target2 berupa angka2 yang kita ingin capai. Angka2 ini adalah sebagai tolok ukur untuk mengetahui apakah rencana2 yang kita susun sudah sejalan dengan aktual yang terjadi di lapangan.

Faktor resiko juga harus direncanakan dengan matang. Apalagi tentunya jika anda sebagai kepala keluarga, ada anak dan istri yang harus anda perhitungkan. Hal tersebut yang kami tempuh pada awal memulai usaha.

Ryad sudah membeberkan rencana2nya kepada saya termasuk resiko2nya jika ternyata usaha kita tidak berjalan baik. Karena kami berdua masih TDB, nombokin dari gaji adalah resiko terburuk. Konsekuensinya saya harus benar2 mengatur pengeluaran saya paling tidak untuk tiga bulan operasional ke depan.

Ada dua point yang menarik dari penuturan Pak Perry kisah yang pertama tentang soto bening dan soto kuah santan. Awalnya masakan yang tersedia dan di gandrungi hanya si soto bening. Pelanggan yang datang kesana untuk satu pilihan saja. Kemudian datanglah si soto kuah berdampingan dengan soto bening tadi.

Disini mulai tercipta pasar baru :

1. pelanggan yg sudah biasa makan soto bening, pastilah sekali sekali ingin juga mencicipi rasa si soto kuah.

2.pelanggan yang membawa teman yang tidak suka soto bening, pasti akan mencoba soto kuah.

Lama kelamaan si soto kuah ikutan ngetop juga dan menjadi bagian dari kebutuhan bagi pelanggan yang bertandang kesana. Dan ketika suatu waktu si soto kuah akhirnya harus pindah dari lokasi tersebut, pelanggan yang sudah loyal ikutan mencari lokasi baru si soto kuah tsb.

Soto Kuah sudah membentuk pasarnya sendiri, walaupun pada awalnya hanya numpang ke populeran si soto bening.

Dilanjutkan dengan kisah Bolu Kukus, Find Your Own Market ! Think Out Of The Box ! Kalau biasanya kita menawarkan bolu buatan kita yg belum dikenal ke pasar kue, pastilah banyak saingan disana dan belum tentu harga kita lebih murah dari yang sudah dijual disana, kenapa tidak mencoba jual bolu kukus di apotek ???

Sounds crazy ? Tapi tunggu dulu, bagaimana dengan orang yang sedang menunggu obatnya di racik, tentu saja bolu kukus yang dipajang di sana bisa menjadi selingan sambil menunggu obat ? Apalagi kalau obatnya harus di racik dahulu, bisa jadi bolu kukus kita bisa dihabiskan lebih dari satu buah ! AHA !

Kisah yang kedua tentang tuntutan. "TUNTUTLAH SAYA", biasanya kita sebagai owner alergi kalau di tuntut oleh karyawannya. Yang pada umumya terjadi adalah OWNER yang terus menerus menuntut karyawannya.

Pak Perry menggambarkannya, boleh saja karyawan minta naik gaji 2X lipat, asalkan omzetnya juga bisa di capai 2 X lipat. Sebetulnya yg di utarakan Pak Perry simple hanya terkadang enggak kepikiran sama kita. Dari gambaran Pak Perry tersebut akhirnya kami menemukan "AHA" kami.

Sayang juga kemarin saya tidak bisa mengikuti acara sampai selesai, karena tugas tetap tugas harus segera ke toko kami yang di Bogor. Padahal saya berencana untuk naik panggung, biasanya ada challenge bagi member yang berkomitment untuk menjadi FULL TDA di tahun ini.

Sampai ketemu di MILAD tahun depan ! Salam FUN TASTIC !

Tidak ada komentar: