Kamis, 06 Maret 2008

Kelebihan dan Kekurangan Berjualan Menggunakan Brosur/ Katalog.

Di awal kita ingin mencoba berdagang suatu produk, pastilah yang terfikirkan pertaman kali butuh modal berapa besar ? Dengan modal X, akan dapat berapa unit produk, apakah akan cepat laku, kalau lama akan berapa lama uang kita tersimpan disana, kalau tidak laku apakah ada jaminan uang kembali, jika tidak ada jaminan uang kembali apakah produknya bisa di tukar, dsb.

Masih banyak pertanyaan2 hinggap di benak kita.

CARA PERTAMA: Untuk calon pelanggan yang mempunyai kendala di atas biasanya kami menyarankan untuk mencoba produk kita dengan membeli paket sample. Paket sample kami sarankan untuk di pakai pada saat berjualan sehingga calon pembeli bisa langsung melihat keunggulan produk kami tsb dan tak lupa brosur/ katalog kami berikan sebagai sales kitnya.

Tapi berjualan mengandalkan brosur/ katalog ini ada kelebihan dan kekurangannya: Kelebihannya sendiri si member tidak perlu mengeluarkan modal yang besar, hanya bermodalkan paket sample utk kaos terdiri 3 pcs dan katalog sudah bisa menawarkan semua koleksi produk yang ada di katalog dengan referensi contoh bahan, jahitan, model dari sample yang dibawa/ di kenakan.

Tapi sebetulnya menjual dengan menggunakan brosur/ katalog ini lebih banyak menguntungkan penjualnya. Kekurangannya ada pada si pembeli dengan hanya melihat contoh dari brosur/ katalog, yang sering dikeluhkan adalah masalah warna yg sedikit berbeda antara di brosur dengan aktual fisiknya.

Faktor warna di pengaruhi beberapa hal : terkena cahaya lampu sorot dan sinar matahari pada waktu pemotretan, pada saat cetak di atas kertas juga bisa menyebabkan warna sedikit berbeda dengan aslinya.

Kekurangannya yang lain, jika calon pembeli anda sudah memesan model X, warna Y dan ukuran Z dan pada saat anda ingin membeli ternyata di agen produk tersebut sedang kosong. Kosong di agen bisa disebabkan beberapa hal.

Kita sudah kehilangan kesempatana untuk mendapat sales, dan bisa membuat calon pembeli menjadi kecewa karena harus menunggu lagi. Calon pembeli biasanya tidak mau tahu ada kesulitan bahan baku atau telat produksi di pabrik.

Jika produk yang dijual sangat finovatif biasanya menghadirkan model2 baru dalam kurun waktu tertentu. Ada pabrikan yang mengeluarkan brosur baru bersamaan dengan launch produk baru, ada juga yang terlambat, biasanya pabrikan juga butuh waktu untuk mencetak katalog yang baru.

Ada juga pabrikan yang melakukan eliminasi terhadap model2 lama yang sudah tidak akan di produksi lagi karena dirasa kurang di mininati oleh konsumen.

Hal2 tersebut diatas, bisa di pastikan brosur/ katalog tidak update lagi, sedangkan model tersebut masih tertera di brosur, tentu saja jika di pesan sudah tidak ada lagi stoknya untuk produk yang sudah di eliminasi sedangkan model baru belum terpajang.

CARA KEDUA: Menurut pengalaman saya pada saat menawarkan barang dagangan kita lebih baik kita bawa barangnya sesuai stok yang kita mampu beli. Pilih saja beberapa model yang menurut feeling kita sangat bagus dan pasti akan diminati oleh calon pembeli.

Jangan lupa representasikan diri anda mewakili beberapa selera pembeli, ada yg suka minimalis, ada yang lebih suka rame, porsinya aja anda kurangi mungkin untuk yang suka rame 1 model sisanya yang minimalis dan yang average.

Disinilah saatnya anda menggunakan intuisi berbusiness anda ! Setelah model dipilih lengkapi dengan ukuran S,M,L dan variant warnanya. Kini tinggal waktunya menjual produk anda, cukup katakan saat ini baru model ini yang keluar jadi calon pembeli otomatis sudah terfilter bahwa pilihan hanya ada yang anda bawa.

Pengalaman saya dengan strategy seperti itu lebih dari 70% produk yang kita bawa akan terjual. Jika ada pesanan pun kita tinggal order kembali ke agen dari model2 yang kita bawa saja yang sudah kita seleksi.

Jika hal yang sama sudah terjadi beberapa kali, kini saatnya anda memperkenalkan model2 baru. prosesnya sama seperti di atas kalau sebelumnya anda sudah punya unggulan 5 model, kali ini tambahkan 2 atau max 3 model baru.

Dan tak lupa lebarkan pasar anda, bagaimana caranya seperti saya sudah tulis di blog sebelumnya.

Kesimpulannya, berjualan dengan menggunakan katalog/ brosur harus di lihat produk apa yang akan di tawarkan. Jika sekelas Sophie Martin atau obat2an herbal, tentunya lebih effisien jika berjualan dengan menggunakan brosur.

Beberapa member/ sub agen saya yang rata2 kontinue melakukan pembelian diatas 50 pcs dalam sekali transaksi, mereka tidak mengandalkan brosur tapi mereka menawarkan stok yang ada di mereka pada saat itu.

Mudah2an info ini bermanfaat bagi yang baru ingin mencoba berdagang. Cheers.

Tidak ada komentar: