Sabtu, 03 April 2010

Jaminan Untuk Menjadi SUKSES ? Adakah ?


Banyak pertanyaan dari para calon mitra yg bertanya kepada saya "Jika saya ikut program mitra dengan ibu, apakah ada jaminan saya bisa sesukses ibu?"
"Jika saya ambil paket yg ibu tawarkan, apakah ada jaminan tidak akan rugi ?".
"Berapa lama ibu bisa menjamin uang saya akan kembali modal ?

Dan masih banyak lagi pertanyaan yg serupa, intinya minta jaminan/ garansi bahwa usaha yg akan dimulai tidak akan mengalami kerugian, tidak mengalami kegagalan, kembali modal dengan cepat dsb.

Kalau ingat gimana saya dulu memulai suatu usaha, yg terlintas pertama bukan nanti bakalan sukses enggak yah? Tetapi perasaan menggebu gebu dan penasaran ingin cepat2 action memulai usaha.
Hitung2an berapa modal yg hrs dikeluarkan, resiko enggak laku pasti adalah.Tapi semuanya kita serahkan kepada yg diATAS.

Bukan berarti terus diem enggak melakukan sesuatu? Dipikirkan strateginya gimana? Waktu itu kita mengintip rahasia teman2 kita yg sudah lebih dahulu sukses. Oh begitu begitu, kalau begitu dikita begini begini. Iini yg disebut dengan teory ATM (Amati Tiru dan Modifikasi).

Itu diatas cara saya, tapi jika Anda sudah banyak tahu dan berpengalaman lebih baik mengembangkan strategi2 sendiri yg tentunya bisa berhasil lebih baik.

Prinsip kami berdua dalam hal mencoba sesuatu yg baru dan ternyata tidak berhasil, hal tsb kita anggap saja sebagai ongkos belajar. Dari banyak buku kisah2 orang sukses yg saya baca, rata2 semuanya pernah mengalami kegagalan, tetapi kegagalan justru memacu mereka menjadi lebih berhasil. Cerita awal usaha kami bisa di buka2 lagi di catatan kami :

http://ryadkusuma.blogspot.com/2006/11/awal-mulanya.html

Dari modal awal 3jt, modal sewa kios 3 bulan + gaji karyawan. Bagaimana kalau omzet enggak nutup. Ya apes2nya terpaksa kita nombokkin dari uang gaji kita berdua. Tapi mau sampai berapa lama nombokkin ? Apa strategy untuk meningkatkan omzet ? Hal2 seperti itu yg seharusnya di pikirkan bukannya ketakutan jika kita tidak bisa sesukses dia ?

Diawal memulai usaha juga tidak baik kalau terlalu banyak difikir dan dihitung? Semakin dihitung dan difikir dan semakin banyak minta pendapat/ konsultasi dengan banyak orang, biasanya semakin ragu dan semakin takut. Cukup hitung dan fikir yg simple2 saja. Selanjutnya hanya tinggal bulatkan ACTION, ATUR STRATEGI dan BERDOA.

Saya pernah baca beberapa buku, orang tionghoa cenderung lebih berani berspekulasi dalam berdagang.Tapi bukan berarti mereka tanpa perhitungan dan persiapan. Mereka kerap jatuh dan bangun kembali, biasanya bangun setelah jatuh hasilnya jauh lebih baik dibanding tidak pernah merasakan jatuh.

Seperti yg saya kutip dari wallnya Guru Besar saya Pak Wuryanano "Waduuh... Katanya ingin mulai bisnis, kok masih bertanya bisa dijamin sukses, nggak? Siapa toh yang bisa menjamin sukses buat diri kita?"
Anda bisa baca lengkapnya di: http://www.wuryanano.com/2009/11/10/harus-sakti-dulu-jika-mau-sukses/

Jadi siapa mau ACTION ?

Tidak ada komentar: