Minggu, 14 Maret 2010

Lemahnya Pengawasan SDM

Bismilllah

Udah lama banget rasanya enggak nulis artikel, alhamdulillah bisa kesampaian juga hari ini.Lemahnya pengawasan SDM mungkin juga di alami oleh teman2 khususnya untuk pemula wirausaha seperti saya. Di Ruzika sendiri terus terang masalah lemahnya pengawasan SDM ini masih menjadi PR besar buat kami.

Saat ini kami menaungi 12 orang karyawan yg tersebar di 7 outlet (5-toko offline, 1-toko online dan 1-di kantor courier dan ekpedisi). Manajemennya sendiri di gawangi oleh kita berdua saya dan suami.Visit store to store kita lakukan setiap minggu bersamaan dengan distribusi barang dari satu toko ke toko lainnya, cek laporan, nota2, stok dll. Sementara operasional hari-hari di masing2 toko sudah kita percayakan sepenuhnya secara turun termurun dari satu karyawan ke karyawan lainnya. Jika ada hal2 urgent komunikasi via sms dan telp kerap di lakukan untuk hal2 yg sifatnya strategis.

Sementara saya dan suami juga masing2 punya kesibukkan sendiri2. Saya lebih fokus bekerja dirumah mengurusi order2 online, suami dengan option2nya. Apa yg terjadi di toko hari2, bagaimana interaksi para karyawan dengan konsumen secara langsung sudah saya percayakan langsung, berharap guide2 yg kami berikan sudah dijalankan dgn baik di masing2 toko. Secara kasat mata saya hanya melihatnya melalui indikasi omzet2 harian yg mereka laporkan. Setiap harinya saya selalu memberikan komen/ bertanya via sms/ telp jika ada hal2 yg saya ingin tanyakan berkatian dgn laporan mereka.

Salah satu indikasi yg saya pakai adalah jika terjadi penurunan omzet adalah sinyal "What is going wrong there ?"

Hal tsb terjadi di 2 toko kita, investagi awal tentunya dgn karyawan kita WHY ? Jawabannya "1. toko sepi", "2. banyak yg di cari enggak ada barangnya. Ok kita benahi: 1. buat catatan brp yg masuk pengunjung perhari, berapa yg beli, dll. 2. penuhi stok. Hasilnya ? Semakin menurun ? Dari segi pengunjung jumlahnya tidak jauh berbeda dengan toko2 yg lain, dari segi jumlah stok lebih banyak ? Kenapa omzet terus merosot ?

Kita coba dengan reward dan punishment (jika target tidak tercapai).Dari bulan ke bulan seiring lebih sering dapat punishmet ,omzet juga terus menurun. Dan yg lebih terburuknya berdampak ke customer,saya banyak mendapat complain dari member tentang pelayanan di ke-2 toko tsb.

Sampailah pada suatu investigasi ke-2 karyawan tersebut ternyata lebih banyak menghabiskan waktu yg satu bobo siang di toko dan jutek kalau menghadapi customer. Yg satunya lagi keluyuran entah kemana toko dibiarkan tidak berpenghuni dan lagi2 complain jutek juga sy terima infonya dari customer.

Sebetulnya 2 karyawan ini bukan karyawan baru sudah lebih dari 2 tahun bergabung dengan kita. Yg lebih mengagetkan lagi diakhir masa tugasnya ketika stok opname terjadi selisih barang yg cukup besar +/- 3 jutaan. Innalillahi wainaillaihi rojiun. Insya Allah semuanya bisa diselesaikan dengan baik2.

Satu kasus berbeda dengan diatas, karyawan ini kinerjanya cukup bagus hanya faktor kepercayaan yg belum kami dapat dari karyawan ini. Kalau kami tagih uang sales hari itu agak susah ! Ada saja alasannya, jadi kami harus janjian dulu dengan karyawan ini kapan kami bisa ambil uang salesnya, he he he lucu juga. Akhirnya kami coba bicarakan baik2 WHY ? Cerita sana sini kepakai untuk keperluan keluarga. OK kami berikan bantuan dengan catatan hal tsb tidak terjadi lagi. Kenyataannya hal tersebut tetap berlangsung.

Di satu sisi memahami situasi dan mencoba berbagi, disisi lain tuntutan profesional.

Endingnya bulan February kami kehilangan 4 karyawan, ini adalah option yg harus kami ambil untuk menyehatkan kembali Ruzika. Saat ini baru masuk 2 karyawan fresh graduate lulusan dari sebuah pesantren untuk menggantikan posisi tersebut. Kami memang sengaja tidak terburu buru mencari pengganti yg lainnya dengan lebih dahulu mengumpulkan lebih banyak info pelamar, sehingga Insya Allah kami bisa mendapatkan yg terbaik sesuai kriteria yg kami cari, amien.

Alhamdulillah kinerja ke-2 karyawan baru kami dalam 1-2 minggu ini sudah cukup menggembirakan hati kami dan hasilnya pun Insya Allah kami optimis bisa mengembalikan kepioniran outlet tsb.

Pengawasan SDM memang sangat crucial, kami terus mencoba membenahi ini lebih baik. Ada saran ? Give your comment yah ! Wassallam Thanks.

Tidak ada komentar: